Samarinda, 21 Mei 2025 – Riezdqhy Amalina Farahiyah Al Husna, M.Sc. atau kerap disapa Melin merupakan dosen Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Mulawarman. Beliau terpilih sebagai salah satu peserta bergengsi dalam program Australia Awards Short Course: Green Skills in Technical and Vocational Education and Training (TVET). Program ini diselenggarakan oleh Griffith University, Queensland, Australia, pada tanggal 3–18 Mei 2025, dan diikuti oleh 25 peserta dari enam negara ASEAN, termasuk Laos, Kamboja, Filipina, Malaysia, Indonesia, dan Brunei.

Selama dua minggu, peserta diajak untuk mendalami berbagai materi terkait pengembangan keterampilan hijau (green skills) dalam pendidikan vokasi, kebijakan publik berkelanjutan, serta strategi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Beberapa topik utama yang dibahas meliputi Kebijakan Publik dan Prinsip Berkelanjutan, Sistem Pendidikan Vokasi di Australia, Keadilan Sosial dan Kesetaraan Gender, serta Revolusi Industri 4.0 dan Keterampilan Hijau.

Melalui shortcourse ini, peserta mempelajari pendekatan baru dalam merancang kebijakan publik untuk mengatasi tantangan lingkungan dan regulasi, dengan fokus pada penerapan prinsip keberlanjutan dalam perencanaan strategis. Selain sesi kuliah, terdapat workshop yang membahas mengenai praktik terbaik dalam mengintegrasikan keterampilan hijau ke dalam kurikulum TVET, termasuk studi kasus dari sektor otomotif, manufaktur, dan energi terbarukan. Peserta juga diajak untuk terlibat diskusi aktif tentang peran kebijakan ketenagakerjaan dalam mendukung partisipasi kelompok rentan, seperti perempuan dan penyandang disabilitas, di pasar kerja. Analisis tantangan dan peluang dalam menyiapkan tenaga kerja yang kompeten di era transisi energi dan ekonomi hijau.

Melin menyoroti relevansi program ini dengan isu lingkungan di Kalimantan Timur dan Indonesia secara luas. "Materi tentang energi terbarukan dan pengembangan kurikulum TVET berbasis green skills sangat aplikatif, terutama untuk mendukung transisi energi di daerah yang kaya sumber daya alam seperti Kaltim," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah dalam menyusun kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Selain sesi akademik, peserta juga mengunjungi sejumlah institusi, seperti Snowy Hydro Scheme di Canberra yang fokus pada energi terbarukan, serta Canberra Institute of Technology (CIT) untuk mempelajari praktik terbaik dalam pelatihan vokasi berbasis lingkungan. Kunjungan ini memberikan wawasan langsung tentang bagaimana Australia mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam pendidikan dan industri.

Keikutsertaan Melin dalam program ini diharapkan dapat memperkaya pengajaran dan penelitian di Universitas Mulawarman, sekaligus memperkuat jejaring internasional untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. "Saya berkomitmen untuk menerapkan ilmu yang diperoleh, khususnya dalam pengembangan kurikulum dan proyek penelitian yang sejalan dengan SDGs," tambahnya.

Program Aus4ASEAN Green Skills in TVET merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Australia untuk mendukung negara-negara ASEAN dalam mempersiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan lingkungan global. Universitas Mulawarman bangga atas pencapaian ini dan berharap dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

berita Dewi Rahmawati, M.Sc